Lompat ke isi utama

Berita

Kontribusi Bawaslu dalam Menjaga Demokrasi

SEMARANG- Salah satu tolak ukur demokrasi di sebuah negara adalah pelaksanaan pemilu.  Demikian disampaikan Koordinator Divisi Pengawasan Badan Pengawas Pemilihan Umum ((Bawaslu) Kota Semarang dalam program Bawaslu Mengajar melalui mata kuliah Teori Demokrasi yang diikuti oleh puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Semarang. Semakin transparan pelaksanaan pemilu lanjut Nining maka sebuah negara akan dianggap mendekati titik ideal demokratis. "Di titik inilah pengawasan yang dilakukan Bawaslu menjadi sangat signifikan untuk memastikan pelaksanaan pemilu berjalan secara transparan baik pengawasan pra tahapan maupun tahapan yang diatur dalam peraturan komisi pemilihan umum,” ujarnya Dalam setiap tahapan Bawaslu selalu mempunyai fokus pengawasan yang berbeda. Selain melakukan pengawasan didalam tahapan, lanjut nining, Bawaslu kota Semarang juga melakukan pengawasan Non Tahapan, seperti Pengawasan Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), Politisasi SARA dan politik uang. “Pengawasan tahapan ini diatur dalam Peraturan Bawaslu, dimana kita selaku penyelanggara harus memastikan bahwa tidak ada ASN yang mendukung salah satu pasangan calon dan atau partai politik, tidak ada Politisasi SARA kepada masyarakat dan tidak adanya politik uang untuk mempengaruhi pemilih dalam menentukan pemimpin,” paparnya Nining juga menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan Pilkada 2020 ini ada hal yang baru, yaitu dimana dalam setiap tahapan yang telah diatur melakukan penerapan protokol kesehatan Covid-19. “Penerapan protokol kesehatan Covid-19 ini mejadi kunci kenapa Pilkada 2020 tetap dilanjutkan, artinya secara tahapan tidak ada yang berubah, namun didalamnya Bawaslu harus memastikan KPU, Partai Politik, Tim Pemenangan ataupun stakeholder terkait yang turut serta dalam penyelenggaran Pilkada harus menerapkan protokol Kesehatan Covid-19.” tutupnya   Penulis: Bangkit Permadi
Tag
Berita