Lompat ke isi utama

Berita

Sosialisasikan Pencegahan Politik Uang, Bawaslu Gandeng C-Polsis UIN dan Alumni SKPP

SEMARANG-Bawaslu Kota Semarang gandeng C-Polsis Fisip UIN Walisongo dan Alumni SKPP 2020 sosialisasikan pencegahan politik uang dalam Pilwakot Semarang 2020, di Kelurahan Bangetayu,Kec. Genuk, 21/11/2020. Kegiatan yang bertema “Pengawasan Partisipatif dan Upaya Pencegahan Politik Uang”  dengan tujuan  masyarakat bisa ikut serta dalam upaya pencegahan politik uang pada pesta demokrasi Pilkada 2020. Acara yang digelar di kediaman Bapak Gunawan ini hadiri sekitar 30 peserta yang merupakan tokoh masyarakat dan pemuda di Kelurahan Bangetayu Wetan. Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Semarang, Oky Pitoyo Leksono menyampaikan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam proses Pilkada terutama dalam pengawasan jelang pemungutan suara, 9 Desember 2020. "Masyarakat dan pengawas punya kepentingan yang sama dalam pilkada 2020 yaitu agar Pilkada berjalan dengan luber jurdil dan bermartabat," ungkap Oky Sementara,  dari UIN, Gunawan mengatakan, peran masyarakat harus ikut serta dalam upaya mensukseskan Pilwakot Kota Semarang, karena ini bagian dari jihad politik. “Pilwakot ini adalah salah satu jihad kita dalam politik, sehingga masyarakat harus ikut serta berpartisipasi dalam mensukseskan keberlangsungan Pilkada terutama dalam pencegahan politik uang," jelasnya Narasumber, Ahmad Rofiq  dalam materinya menjelaskan bahwa politik uang di Indonesia sulit diberantas karena sulit dalam penegakannya. "Secara umum, biaya politik sangat mahal dan sangat sayang kalau masyarakat tidak terlibat aktif di dalamnya, karena masyarakatlah yg punya hak, bukan orang lain,” ujarnya “Praktik politik dalam pilkada bisa saja mencederai nilai-nilai demokrasi yang sedang kita bangun sejak awal," tambahnya Menurutnya  dampak dari politik uang adalah kebijakan publik yang implementasinya bukan untuk kesejahteraan masyarakat, melainkan untuk keuntungan sebagian kelompok tertentu. "Politik uang mengakibatkan carut marutnya kebijakan publik, karena tujuan nya bukan untuk kesejahteraan masyarakat, melainkan untuk mengembalikan modal," tambahnya. Sisi lain Alumni SKPP, Shohibul Khoir menyampaikan Praktek politik uang tidak hanya membagikan uang tunai kepada pemilih, namun ada modus lain, seperti pengobatan gratis, pembagian doorprize dan lain sebagainya. Harapan dari peserta sosialisasi adalah kegiatan ini harus dilakukan secara masif, karena yang bisa menghentikan politik uang bukan pemerintah maupun regulasi, namun hati nurani masyarakat. Kegiatan yang di laksanakan di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan ini berjalan dengan hikmat, dan diharapkan seluruh masyarakat benar benar ikut berpartisipasi mengawal Pilwakot di Kota Semarang 9 Desember 2020.   Penulis: Arief Ardiansyah
Tag
Berita