Lompat ke isi utama

Berita

Kalau Bukan Kita yang Awasi, Siapa Lagi? Dwijaya Dorong Semangat Pengawasan Pemilu di Kalangan Mahasiswa FISIP UNNES

Bawaslu Goes To Campus

Bawaslu Kota Semarang Goes To Campus FISIP UNNES

Semarang — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang menggandeng Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang (FISIP UNNES) dalam kegiatan Bawaslu Goes To Campus. Kegiatan ini digelar di Gedung FISIP UNNES, Ruang C.7 Lantai 3 pada Rabu (08/10/2025) dan diikuti oleh mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan sebagian mahasiswa Ilmu Politik.

Anggota Bawaslu Kota Semarang, Dwijaya Samudra Suryaman, yang juga Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, menjadi narasumber pada kegiatan ini menyampaikan langsung secara tatap muka dihadapan mahasiswa materi bertajuk “Eksistensi Bawaslu dalam Pengawasan Pemilu.”

Dalam paparannya, Dwijaya menegaskan urgensi pengawasan Pemilu yang merupakan instrumen penting untuk menjamin integritas dan keadilan dalam setiap tahapan Pemilu.

“Pemilu adalah kompetisi politik yang rentan terhadap pelanggaran. Tanpa pengawasan yang kuat, kualitas dan hasil Pemilu bisa diragukan. Karena itu, pengawasan tidak hanya menjadi tugas penyelenggara, tetapi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat termasuk rekan-rekan mahasiswa di sini,” ujarnya.

Bawaslu Goes To Campus FISIP UNNES

Dwijaya juga menjelaskan bahwa Bawaslu tidak hanya fokus pada pengawasan tahapan Pemilu dan Pemilihan, tetapi juga pada pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) yang sedang diawasi Bawaslu Kota Semarang pasca tahapan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024.

“Saat ini partisipasi masyarakat bisa diwujudkan dengan aktif melaporkan potensi pelanggaran melalui Posko Aduan PDPB yang dibuka Bawaslu Kota Semarang. Pengawasan partisipatif adalah bentuk nyata gotong royong dalam menjaga demokrasi,” tambahnya.

Lebih jauh, Dwijaya mengajak mahasiswa untuk berperan sebagai agen perubahan yang menolak praktik politik transaksional.

“Mahasiswa harus berani menolak politik uang dan segala bentuk pragmatisme politik.  Pengawasan partisipatif bukan hanya soal melapor, tapi juga soal membangun kesadaran dan keberanian untuk menjaga moral demokrasi agar tidak tergadaikan oleh kepentingan sesaat,” tegasnya.

Kaprodi PPKn FISIP UNNES

Kegiatan ditutup oleh Kepala Program Studi PPKn FISIP UNNES, Andi Suhardiyanto, yang mengapresiasi kolaborasi antara kampus dan Bawaslu dalam memperkuat pendidikan pengawasan Pemilu  bagi mahasiswa.

“Mahasiswa PPKn harus menjadi garda depan dalam menanamkan nilai-nilai integritas politik. Tolak segala bentuk politik uang atau segala bentuk transaksi yang merusak nilai-nilai demokrasi yang kita junjung. Demokrasi akan kuat jika generasi mudanya berani menjaga idealisme,” tutur Andi.

Melalui kegiatan ini, Bawaslu Kota Semarang menegaskan komitmennya untuk memperluas jangkauan pengawasan partisipatif, terutama di kalangan pemilih muda, guna mewujudkan Pemilu yang lebih bermartabat dan berintegritas.

Penulis : Vika

Editor : Arief Rizal

Foto : Humas