Perkuat Pengawasan PDPB, Bawaslu Kota Semarang Kumpulkan Data Meninggal Dunia

Semarang – Bawaslu Kota Semarang pada pasca Pemilu dan Pemilihan ini terus memperkuat pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) dengan melakukan pengumpulan data warga meninggal dunia di beberapa kelurahan di Kota Semarang.

Ketua, Anggota, serta jajaran Sekretariat Bawaslu Kota Semarang dibagi menjadi 6 (enam) tim. Pendataan ini telah dimulai sejak Selasa (19/8/2025) dengan lokasi antara lain Kelurahan Pedurungan Tengah, Panggung Kidul, Purwosari dan Jangli. Langkah ini dilakukan untuk memastikan daftar pemilih tetap update dan akurat.

Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman menegaskan pentingnya disiplin dan ketelitian dalam proses pengawasan PDPB ini.

“Setiap tim wajib bekerja secara maksimal. Data kependudukan yang didokumentasikan harus mencakup periode Januari hingga Agustus 2025, khususnya terkait data penduduk meninggal dunia. Setelah memperoleh data dari kelurahan, tim harus melakukan uji petik untuk memastikan keakuratannya dengan bukti dukung seperti akta kematian, KTP/KK, atau surat keterangan RT/RW,” tegasnya.

Tim juga diwajibkan menentukan kelurahan yang dijadikan sampel, melaporkannya kepada Subbag Pengawasan dan Humas, serta menyetorkan minimal satu nama pemilih Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS) setiap periode triwulan. Hasil pengawasan tersebut dituangkan dalam Form A Hasil Pengawasan Uji Petik PDPB.

Lebih lanjut, Arief menambahkan, “Dokumentasi kegiatan dalam bentuk foto dan video wajib dilakukan setiap tim. Semua data harus diserahkan paling lambat pada 25 Agustus 2025 agar bisa segera kami teruskan kepada KPU sebagai bentuk saran perbaikan pada rekapitulasi PDPB triwulan ketiga.”

Melalui langkah ini, Bawaslu Kota Semarang menegaskan komitmennya menjaga akurasi daftar pemilih serta memastikan hak pilih masyarakat tetap terlindungi pada Pemilu mendatang.