Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Kota Semarang Gelar Peluncuran Buku Sejarah Pengawasan

SEMARANG- Bawaslu Kota Semarang melaksanakan peluncuran Buku Sejarah “Dari Masa ke Masa Jejak Pengawasan Pemilu/Pemilihan 2004-2023” di Kantor Bawaslu Kota Semarang, Kamis, 11/08/2022. Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Sri Sumanta dan M. Rofiuddin sekaligus menjadi keynote speech, narasumber dari Ketua Persatuan Wartawan (PWI) Jawa Tengah Amir Machmud, dan Parlindungan Manik, Panwaslu Kota Semarang pada Tahun 2015-2016. Kegiatan ini juga dihadiri oleh media. Ketua Bawaslu Kota Semarang, Muhammad Amin mengatakan peluncuran Buku Sejarah Bawaslu Kota Semarang ini sekaligus untuk menyemarakan HUT ke-77 RI serta HUT Bawaslu Kabupaten/Kota yang jatuh pada 15 Agustus mendatang. “Buku Sejarah ini berisi peristiwa-peristiwa pada saat Pemilu atau Pilkada mulai dari tahun 2004,dan isi buku ini juga memuat sisi menarik pelaksanaan kasus-kasus yang ditangani, baik saat Pilkada dan Pemilu tahun 2005, 2009, sampai tahun 2020,” ujarnya Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Rofiuddin mengatakan bahwa Bawaslu Provinsi Jawa Tengah mendorong 35 Bawaslu Kab/Kota di Jawa Tengah karena data-data yang tidak tersusun dengan baik dan terberai. Sehingga terbesit untuk pembuatan Buku Sejarah ini. “Dengan disusunnya Buku Sejarah di Bawaslu Kab/Kota ini ada inspirasi dan motivasi yang hendak disampaikan yaitu kita ingin menggali data-data yang sudah lama yang nantinya akan dikumpulkan sehingga anak dan cucu kita kelak dapat membaca catatan sejarah tersebut dan sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan nilai sejarah pengawasan pemilu,” ucap Rofiuddin Ketua PWI Jawa Tengah, Amir Machmud mengapresiasi pembuatan buku sejarah ini dan mengatakan bahwa yang ingin dibangun oleh Bawaslu adalah sadar akan dokumentasi, karena sejarah dibangun dari dokumentasi. “Pentingnya dokumentasi dari masa ke masa yaitu mendokumentasikan kasus atau temuan dari beberapa periode. Sehingga data yang tercecer bisa dicari dalam buku yang telah dibuat, maka inilah pentingnya referensi,” jelasnya Anggota Panwaslu Kota Semarang Tahun 2015-2016, Parlindungan Manik mengatakan Anggota Panwaslu merasakan susahnya pada saat penyelenggaraan pemilu. Banyak masyarakat yang masih awam dan tidak mengetahui bahwa ada peristiwa yang berpotensi menimbulkan pelanggaran. “Peran pengawas masih sangat dibutuhkan khususnya dalam hukum yaitu dalam Sentra Gakkumdu. Semoga kedepannya peran Bawaslu bisa lebih diperkuat lagi terutama dari Sentra Gakkumdu,” ujarnya. Harapannya dengan diluncurkan Buku Sejarah Bawaslu Kota Semarang ini dapat menjadi inspirasi dan mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, literasi, dan juga menjadi bahan kajian oleh mahasiswa, peneliti dan juga akademisi.   Penulis : Diera Mayang
Tag
Berita